Tabligh Akbar Ust Ule di masjid Al Mabrur dipenuhi jamaah.

ASBI NEWS, KABUPATEN BANDUNG - Tabligh Akbar yang bertempat di masjid Al Mabrur pada hari Sabtu (22/2/25) pukul 15.30 WIB, telah berlangsung dengan tema Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H. yang dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai kalangan. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah turunnya wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW serta untuk menggali lebih jauh tentang keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah.

Acara dimulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh Tokoh setempat, yang menyampaikan pentingnya acara ini dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam menjelang bulan suci Ramadhan. Setelah itu, ceramah pertama disampaikan oleh KH.A Maulana Jamaluddin Al Busyiri atau kerap yang sering di sapa Ustadz Ule, seorang ahli yang sangat berkompeten di bidangnya.

Dalam ceramah yang berlangsung sekitar satu-dua jam tersebut, Ustadz Ule memaparkan tentang awal mula diturunkannya. Acara ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah turunnya wahyu pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW serta untuk menggali lebih jauh tentang keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah. Al-Qur'an. Beliau menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah Surat Al-Alaq ayat 1 hingga 5 yang berbunyi: iqra` bismi rabbikallażī khalaq (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan). Wahyu tersebut diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril di Gua Hira’ pada malam yang penuh kemuliaan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Ustadz Ule pun menjelaskan bahwa peristiwa turunnya wahyu pertama ini terjadi pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan. Beliau juga mengingatkan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara berangsur selama 23 tahun, berfungsi sebagai petunjuk hidup umat manusia, dan menjadi sumber hukum yang abadi. Al-Qur'an memberikan panduan tentang kehidupan dunia dan akhirat, serta menuntun umat Islam untuk menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Selain itu, Ustadz Ule juga membahas tentang keutamaan bulan Ramadhan. Beliau menekankan bahwa Ramadhan bukan hanya bulan untuk berpuasa, tetapi juga bulan yang penuh dengan peluang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Di bulan Ramadhan, umat Islam diajarkan untuk menahan diri, tidak hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari hawa nafsu, amarah, dan perbuatan dosa. Ramadhan menjadi saat yang tepat untuk beribadah lebih intensif, memperbanyak tilawah Al-Qur'an, berdoa, serta bersedekah.

Salah satu bagian yang paling disorot dalam tausiah adalah mengenai malam Lailatul Qadar. Ustadz Ule menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam tersebut, Allah SWT menurunkan para malaikat untuk membawa rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk beribadah dengan khusyuk dan penuh keikhlasan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.

"Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan ampunan. Allah SWT membuka pintu ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat dan berusaha lebih dekat kepada-Nya. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan yang penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya," ungkap Ustadz Ule.

Acara dilanjutkan dengan sesi dimana para seluruh jamaah melakukan Shalawat yang dipimpin langsung oleh Ustadz Ule di sehingga seluruh jamaah merasa lebih siap menyambut bulan suci Ramadhan.

Tidak hanya ceramah, acara ini juga dimeriahkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ule. Dalam doa tersebut, jamaah memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan, diberikan kesehatan, dan dilimpahkan keberkahan sepanjang bulan Ramadhan.

Dengan dilaksanakannya Tabligh Akbar ini, diharapkan umat Islam semakin memahami makna turunnya Al-Qur'an dan keutamaan bulan Ramadhan. Semoga acara ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh umat Islam untuk lebih meningkatkan ibadah, memperbanyak amal kebaikan, dan menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang penuh dengan pengampunan serta keberkahan.

Acara pun berakhir dengan penuh hikmah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta, dan menjadi momentum yang baik untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih dan semangat yang baru.