Klarifikasi Hoaks : Tidak Ada Pandemi SEERS pada April 2025, Hanya Simulasi Kesiapsiagaan

Darma, 09 April 2025 16:08
671x dilihat
ASBI NEWS, BANDUNG - Sebuah informasi yang beredar luas di media sosial mengklaim bahwa Indonesia dan dunia akan menghadapi pandemi baru bernama SEERS (Severe Epidemic Enterovirus Respiratory Syndrome) pada bulan April 2025. Dalam hoaks tersebut disebutkan bahwa SEERS lebih berbahaya dibandingkan dengan pandemi COVID-19 dan akan menyerang anak-anak dengan dampak serius, termasuk kerusakan otak. Namun, klaim tersebut telah dibantah oleh pihak berwenang yang menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanya merupakan hasil penyebaran hoaks.
Hoaks Tentang SEERS Dibantah oleh Para Ahli
Menurut laporan dari Kompas.com, klaim tentang pandemi SEERS yang konon akan terjadi pada April 2025 tidak memiliki dasar yang sah. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pihak Kementerian Kesehatan Indonesia bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa SEERS tidak ada kaitannya dengan penyakit nyata yang dapat menyerang masyarakat pada waktu dekat.
Dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa SEERS adalah bagian dari sebuah latihan simulasi global yang dilakukan pada tahun 2022 oleh berbagai negara untuk menguji kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi potensi wabah penyakit. Simulasi ini tidak dimaksudkan untuk merujuk pada pandemi yang sebenarnya, melainkan untuk mengukur respons dunia terhadap wabah hipotetis.
“Simulasi SEERS adalah bagian dari latihan kesiapsiagaan bencana yang diselenggarakan oleh berbagai negara dan lembaga internasional. Informasi yang menyebutkan bahwa SEERS akan terjadi pada 2025 adalah hoaks dan tidak berdasar. Tidak ada pandemi SEERS yang akan datang,” ujar Dr. Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Rabu (8/4).
Penyebaran Hoaks Menyebabkan Kepanikan di Masyarakat
Klaim yang beredar melalui media sosial ini menyebabkan kecemasan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Beberapa warga bahkan mulai menghindari tempat umum dengan alasan pandemi yang disebut-sebut dalam informasi hoaks tersebut. Oleh karena itu, pihak berwenang meminta masyarakat untuk tidak panik dan untuk lebih bijak dalam menyaring informasi.
Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Dr. Andri Setiawan, menekankan bahwa penyebaran hoaks tentang pandemi baru seperti SEERS hanya akan memperburuk situasi, memicu ketidakpercayaan terhadap informasi kesehatan yang benar, dan mengganggu ketenangan masyarakat. “Kita harus selalu merujuk pada sumber informasi yang terpercaya, seperti pemerintah dan organisasi kesehatan internasional, agar tidak terjebak dalam hoaks yang merugikan,” ujar Dr. Andri.
Masyarakat Diminta Memverifikasi Informasi Sebelum Membagikan
Penyebaran hoaks terkait SEERS menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi, terutama di tengah era digital yang memungkinkan berita palsu tersebar cepat. Kominfo dan Kementerian Kesehatan telah mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas asal-usulnya dan selalu memastikan keakuratannya sebelum membagikan kepada orang lain.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan selama ini, termasuk vaksinasi dan pembatasan aktivitas di tempat ramai jika diperlukan, untuk menghindari risiko penyebaran penyakit menular.
Simulasi SEERS Adalah Latihan Kesiapsiagaan Bencana
Simulasi SEERS yang dilakukan pada tahun 2022 melibatkan berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk WHO dan lembaga-lembaga kesehatan global lainnya. Latihan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan dunia dalam menghadapi kemungkinan wabah penyakit yang belum diketahui. Dr. John Lee, seorang ahli epidemiologi WHO, menjelaskan bahwa latihan seperti SEERS dilakukan untuk menguji respons cepat negara-negara dalam menghadapi krisis kesehatan global.
“Latihan ini dirancang untuk mempelajari berbagai skenario dalam mengatasi wabah penyakit. Tidak ada bukti bahwa SEERS adalah penyakit yang nyata atau akan terjadi di masa depan. Ini hanyalah bagian dari simulasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan global,” kata Dr. Lee dalam sebuah wawancara.
Kesimpulan dan Penanganan Ke Depan
Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan. Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait lainnya berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang jelas dan sahih mengenai kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah juga akan terus mengedukasi publik mengenai cara mengenali dan menangkal hoaks, agar ketenangan dan kesehatan masyarakat dapat tetap terjaga.
Sebagai penutup, pihak berwenang mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap berita yang tidak jelas kebenarannya dan selalu mencari konfirmasi dari sumber resmi. Pemerintah juga akan terus memperbarui informasi terkait kesehatan dan keselamatan publik, agar masyarakat dapat menghadapinya dengan tenang dan bijaksana.
Dengan demikian, klaim tentang pandemi SEERS pada April 2025 adalah hoaks yang harus dihindari. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan merujuk pada sumber informasi yang terpercaya untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Editor: Darma
Sumber: ASBI News
Kata Kunci
Berita Lainnya

100 Hari Farhan-Erwin: Penanganan Banjir, Pemberantasan Minol hingga Sampah Terus Berproses...
01 Juni 2025 01:42
Baca Selengkapnya
Timnas Indonesia Hadapi China Malam Ini di SUGBK: Laga Krusial Menuju Piala Dunia 2026...
05 Juni 2025 13:31
Baca Selengkapnya.jpeg)
Lombok Mutiara Timur Indonesia, Perpaduan Keindahan Pantai, Spiritualitas, dan Budaya yang Menawan...
01 Juni 2025 08:30
Baca Selengkapnya
Bupati Bandung Sepakati Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung 2026...
24 April 2025 12:12
Baca SelengkapnyaBaca Juga
1
Boni Anggara Resmi Daftar sebagai Calon Ketua KADIN Termuda di MUKAB X
2
Timnas Indonesia Hadapi China Malam Ini di SUGBK: Laga Krusial Menuju Piala Dunia 2026
3
100 Hari Farhan-Erwin: Penanganan Banjir, Pemberantasan Minol hingga Sampah Terus Berproses
4
Kadin Kabupaten Bandung Beri Apresiasi kepada PPKM : Paguyuban Pengusaha Karsa Mandiri Dianggap Teladan Ketangguhan UMKM Lokal
