Demo "Indonesia Gelap" di Kota Tasikmalaya Berakhir Ricuh

Darma, 20 Februari 2025 14:42
38x dilihat
ASBI NEWS, TASIKMALAYA - Pada Rabu, 19 Februari 2025, ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa yang bertajuk "Indonesia Gelap". Aksi tersebut digelar di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menginstruksikan efisiensi anggaran negara.
Tujuan Aksi
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dianggap merugikan sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa menilai bahwa kebijakan tersebut justru akan berdampak pada program-program sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sedang berkembang seperti Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan tema "Indonesia Gelap", mahasiswa mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan yang dinilai lebih mementingkan efisiensi belanja negara tanpa melihat dampaknya terhadap kualitas hidup masyarakat dan pendidikan.
Aksi Berlangsung Damai Hingga Ricuh
Aksi awalnya berlangsung damai, diwarnai dengan orasi dan penyampaian aspirasi dari beberapa perwakilan mahasiswa. Mereka menyuarakan tuntutannya dengan berbagai poster, spanduk, dan teriakan yang mengkritik kebijakan pemerintah tersebut. Namun, situasi mulai memanas saat ratusan peserta aksi berusaha memasuki area Gedung DPRD Kota Tasikmalaya untuk bertemu dengan anggota dewan dan menyampaikan tuntutannya langsung.
Upaya untuk memaksa masuk ke gedung tersebut menyebabkan ketegangan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga. Polisi berusaha membubarkan massa dengan cara persuasif, namun keadaan semakin memanas, hingga akhirnya terjadi bentrokan. Beberapa peserta aksi dan aparat kepolisian terluka akibat saling dorong dan bentrokan fisik yang terjadi di lokasi.
Kerusakan dan Kerugian
Dalam peristiwa tersebut, pagar di pos dua Gedung DPRD Kota Tasikmalaya mengalami kerusakan akibat bentrokan antara aparat dan massa. Beberapa kendaraan milik polisi juga menjadi sasaran lemparan batu dari peserta aksi, mengakibatkan kaca kendaraan rusak. Polisi segera mengamankan lokasi, dan situasi pun kembali tegang dengan adanya upaya dari aparat untuk mengendalikan kerumunan.
Reaksi dari Pihak Kepolisian dan Pemerintah
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, segera mengunjungi lokasi kejadian untuk memastikan kondisi terkendali. Beliau juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penanganan aksi tersebut. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendinginkan situasi dan memberikan dukungan kepada petugas yang terluka," ujar Faruk.
Kapolres juga menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung, tetapi tetap akan mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
Tanggapan Mahasiswa dan Masyarakat
Perwakilan mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut menyatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan aspirasi rakyat terkait kebijakan pemerintah yang mereka anggap merugikan. Salah satu perwakilan mahasiswa, Irfan Alfianto, mengatakan bahwa mereka ingin pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat dan mengevaluasi kebijakan tersebut. "Kami tidak hanya ingin menuntut perubahan kebijakan, tetapi juga mengingatkan pemerintah tentang pentingnya pendidikan dan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama," tegas Irfan.
Selain itu, banyak mahasiswa yang berharap agar dialog dapat terus berlangsung antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah agar tercipta solusi yang saling menguntungkan.
Penutupan dan Evaluasi
Setelah kejadian tersebut, situasi di sekitar Gedung DPRD Kota Tasikmalaya mulai kondusif kembali. Mahasiswa yang terluka dalam kericuhan mendapatkan perawatan medis dari tim medis yang berada di lokasi. Sementara itu, pihak kepolisian berjanji untuk mengevaluasi proses pengamanan selama aksi berlangsung dan memastikan tidak ada lagi kerusakan yang terjadi.
Aksi ini juga menarik perhatian masyarakat luas yang memberikan dukungan terhadap perjuangan mahasiswa. Banyak pihak yang berharap agar peristiwa ini menjadi momentum untuk lebih memperhatikan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat, khususnya dalam sektor pendidikan dan sosial.
Pihak pemerintah juga mengajak mahasiswa untuk mengedepankan dialog damai dan tidak menggunakan kekerasan dalam menyampaikan pendapat mereka, guna menciptakan ruang bagi perubahan yang lebih baik.
Kesimpulan
Demo "Indonesia Gelap" yang digelar di Kota Tasikmalaya mencerminkan kekhawatiran mahasiswa dan masyarakat terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai merugikan sektor-sektor penting. Kendati aksi berakhir ricuh, harapan utama mahasiswa tetap agar pemerintah dapat merespons aspirasi mereka dengan bijak dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat. Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk memiliki wadah dalam menyampaikan suara mereka terkait kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.
Editor: Darma
Sumber: ASBI New's
Kata Kunci
Berita Lainnya

Bupati Bandung Sepakati Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung 2026...
24 April 2025 12:12
Baca Selengkapnya
Timnas Indonesia Tundukkan China 1-0, Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026...
05 Juni 2025 16:39
Baca Selengkapnya
“Jalin Sinergi Pasca-Lebaran, KADIN Bandung Perkuat Komitmen Ekonomi Berkelanjutan”...
18 April 2025 01:27
Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo Subianto Ucapkan Selamat atas Kemenangan Timnas Indonesia atas China...
06 Juni 2025 03:54
Baca SelengkapnyaBaca Juga
1
Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: 18 Tewas, 8 Masih Hilang, Dua Tersangka Ditetapkan
2
Presiden Prabowo Subianto Ucapkan Selamat atas Kemenangan Timnas Indonesia atas China
3
Timnas Indonesia Hadapi China Malam Ini di SUGBK: Laga Krusial Menuju Piala Dunia 2026
4
Konsolidasi Tim Kemenangan Boni Anggara Meriahkan Kebersamaan dengan Mancing dan Nasi Liwet di Tengah Pesawahan
